Minggu, 24 Maret 2013

Pelukis Kubistik

Sejak SD aku suka dengan menggambar. Aku pernah bermimpi menjadi arsitek saat itu. Aku bertemu dengan guru yang bernama Pak Riyanto. Guru yang memiliki kumis tebal. Pak Riyanto adalah guru seni rupa di SMP Negeri 1 Subah. Beberapa tembok disekolah menjadi kanvas lukisannya. Pak Riyanto mengerti kemampuan menggambarku dari kelas 7. Ketika itulah aku diminta untuk mengikuti ekstrakurikulernya yang diadakan berbarengan dengan marching band, namun tak lebih dari 3 kali pertemuan kemudian terhenti.


Aku lebih suka dengan lukisan yang ditarik dari titik-titik pusat. Titik-titik tersebut akan menjadikan bidang datar menjadi bidang ruang dalam gambar. Itu yang pertama kali diajarkannya padaku hingga aku lebih berimajinasi untuk mewujudkan arsitek. Dia mengajarkanku perspektif, proporsi, komposisi, dan istilah lainnya yang sebenarnya aku tak mengerti.

Hingga saat aku telah lulus saa ini. Dia sering masih ingat padaku. Akulah Pelukis Kubistis karna aku suka itu.