Kini aku telah masuk dalam anggota regu Elang yang akan diikutkan dalam Jambore Ranting Subah. Akhir semester 2 kelas 7 itu dihabiskan untuk latihan kepramukaan 3 kali dalam seminggu. Pramuka SMP Negeri 1 Subah tergolong mandiri karena berlatih tanpa pelatih dari DKR Subah. Sedangkan sekolah lain dilatih DKR aktif yang kemudian menjadi panitia di Jambore. Kami berlatih teori kepramukaan kalau gak salah namanya tekspram, kemudian sandi-sandi Pramuka seperti morse, semaphore, sandi-sandi (rumput dan navigasi menggunakan benda-benda yang ada di sekitar), dan yang tidak lupa dari ciri khas SMP Negeri 1 Subah adalah gapuro.
Selain suka menggambar kubistik aku juga suka mendesain bangunan. Banyak kertas gambar yang kujadikan kanvas untuk mendesain rumah. Hingga kinipun coretan itu masih ada di meja belajar yang ada di kamarku.
Waktu itu aku mencoba menggambar kembali apa yang pernah aku lihat saat kakakku dan teman-temannya membuat gapuro di lapangan sebelah barat SMP saat aku sedang mendaftar untuk masuk SMP. Yang dibuat kakakku dan teman-temannya adalah menara kaki tiga dan menara komando kaki tiga. Aku menggambarkan menara komando kaki empat. Gambar itu aku perlihatkan kepada teman-teman regu Elang. Mereka merespon baik dan menggunakannya sebagai acuan untuk membangun sebuah menara komando kaki empat.
Anggota regu elang mencari bambu sendiri. Bambu yang dicari adalah bambu hitam (petung) yang didapat sekitar 300 meter di belakang SMP. Kami mengangkatnya ke SMP sendiri kemudian membersihkan, memotongnya, dan mengecat sendiri. Kamipun merangkainya sendiri hingga rangkaian bambu itu kuat untuk dinaiki. Itulah ciri khas gapuro SMP Negeri 1 Subah yang hingga kini tiap tahunnya mendapatkan juara 1 gapuro.
Selain gapuro, regu Elang yang dipimpin Sunarto itu juga mendapatkan Juara Tergiat 1. Yang tidak disangka ternyata tahun itu Jambore Ranting dijadikan satu dengan Lomba Tingkat 2 yang berkelanjutan di Lomba Tingkat 3 (Kabupaten/Cabang). Regu Elang SMP Negeri 1 Subah mewakili ranting Subah dalam LT3 cabang Batang.