Selasa, 26 Maret 2013

A+ Untuk Artikel Berita

Bahasa Indonesia sebelum tidak menarik sama sekali. Akupun sulit mencerna materi yang disampaikan oleh guru yang sering menyebut siswa yang tak konsen dengan "Kethek Ditulup". Namun ini beda seorang guru Bahasa Indonesia baru mengajar dengan menarik sehingga mudah dicerna. Lebih komunikatif dan mudah untuk diajak diskusi.


Agung Sedayu namanya. Beliau dengan murah hati suka memberikan nilai tambah bagi siswa yang aktif dikelasnya. Nilai tambah itu diakumulasikan untuk menyelamatkan nilai akhir jika mengalami kekurangan. Akan tetapi jika nilai tambah itu tidak digunakan maka akan terakumulasikan hingga semester berikutnya.

Di kelas 9 aku masuk kelas B disana aku kembali bertemu dia. Sebelumnya dia mengajar di kelas 7 semester akhir dan menjadi walikelas ku di kelas 8A. 

Pada saat kelas 9 kami diberikan tugas untuk membuat sebuah artikel berita. Dengan sigap aku berpikir jika judul koran itu kebanyakan menarik. Maka aku membuatnya menarik juga. Dengan mengingat kembali masalah lingkungan sekitar yang baru saja terjadi aku mencoba merangkainya dengan kata-kata. Terciptalah artikel dengan judul "Roban Meminta Korban". Dalam artikel tersebut aku mencoba menceritakan kejadian kecelakaan yang terus terjadi di jalur ciluba dukuh Pucungkerep. Permasalahan tersebut terhenti oleh kegiatan Nyadran yang dilaksanakan di pantai Roban. 

Aku masih ingat materi yang disampaikan Pak Agung adalah artikel berita dimulai dengan paragraf rangkuman yang digunakan untuk memancing orang agar tertarik membaca, kemudian inti berita dengan malibatkan 5w+1h (what, who, why, where, when, how), dan ditutup dengan penyelesaian masalah. Kali ini aku mendapatkan A+ nilai terbaik di kelas yang diberikan oleh Pak Agung kepadaku.