Selasa, 03 Desember 2013

Kekuatanku adalah Berpikir (Youth Proactive Roadshow 2012)

Ngomong-ngomong masalah kekuatan. Setiap orang pasti memiliki kekuatannya masing-masing. Kekuatan itu dapat dilihat secara lahiriyah dan tak jarang pula kekuatan itu hanya bisa dimengerti ketika kita telah lama mengenal seseorang itu, mengamati, dan menelaah kelebihannya.


Suatu hari ketika daerahku menjadi salah satu kota tujuan Youth Proactive Roadshow 2012 yang diadakan oleh Transparation International Indonesia (TII) pada tanggal 17 Desember 2012. Aku diminta datang dalam kegiatan tersebut oleh pak Burhan (Aktifis). Pak Burhan ternyata telah mengamati beberapa kegiatan ku selama ini bersama Gallery Photo Kabupaten Batang. Undangan kegiatan Youth Pro  Active Roadshow adalah jam 9 namun karena ada kegiatan aku dan GPKB datang jam 10.


Sejak awal aku hanya diberitahu bahwa kegiatan ini adalah peringatan hari anti korupsi. Namun aku penasaran karena ada bus berplat B (Jakarta). Kemudian saat memasuki tempat kegiatan pengisi acaranya tidak asing lagi, seperti yang sering aku jumpai dalam TV. Ternyata benar kawan, mereka berasal dari Stand Up Comedy, Simponi (Vokalisnya adalah Rendy Ahmad Syaifullah pemeran Arai remaja film "Sang Pemimpi", TII, ICW, dan kru lainnya yang menyuarakan "Berani Jujur Hebat". Mereka mengajarkan untuk melawan korupsi dari kegiatan yang sederhana yaitu bersikap jujur.

Ada beberapa kegiatan yang disajikan oleh panitia. Antara lain sambutan dari pemerintah, DPR, Dinamika Kelompok, Identifikasi Korupsi dengan bahan artikel di koran, dan membuat media aspirasi. Ada yang menarik dengan kegiatan dinamika kelompok. Dimana seorang moderator dari TII memberikan pertanyaan "Apa kekuatanmu?" ke beberapa orang termasuk aku.

Saat aku ditanyai "Apa kekuatanmu Lukman?" aku menjawab "Berpikir" dia memberikan tanggapan "Jadi kalo mau lakukan apa-apa selalu berpikir ya...". Berpikir adalah kewajiban bagi setiap manusia di dunia ini. Sebenarnya apapun yang kita lakukan berawal dari pemikiran. Untuk menggerakan bibir kita untuk bersikap tersenyum juga harus berpikir, untuk menggerakan jari kita harus berpikir. Semuanya harus diawali berpikir.


Termasuk saat kita dihadapkan dengan kegiatan yang sangat menentukan. Kadangkala kita terjebak dalam satu rencana atau rencana-rencana yang telah dilakukan. Padahal dalam satu kondisi tertentu kita harus melakukan improvisasi yang visioner. Berpikir adalah hal yang terpenting untuk melakukannya. Kenapa berpikir itu saya jadikan kekuatan, karena saya yakin tidak semua orang suka dengan berpikir. Banyak dari orang-orang suka berfisik untuk menyelesaikan masalah. Dan di Indonesia buktinya masih banyak masalah bentrok dikarenakan masalah sepele. Banyak masalah yang tidak dinalar dan masih rasis sehingga bermunculan masalah yang tidak bermutu. Padahal semua permasalahan Indonesia sudah memiliki jawabannya di UUD 1945, Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Akan tetapi masih banyak yang tidak melihat 4 pilar kebangsaan tersebut.

Kekuatan saya adalah berpikir. Perlu diketahui cara berpikirku memang sedikit terlambat. Perlu beberapa kali mengingatkan dan membangun pola pikir. Jadi jangan kaget, untuk masalah komplek biasanya aku butuh beberapa hari untuk mencari solusinya. Akan tetapi sejalan dengan improvisasi tersebut, alhamdulillah telah melahirkan beberapa kebijakan dan kegiatan yang berkenan di masyarakat.