Rabu, 27 Maret 2013

Promosi Dari Terbawah Ke Teratas

Aku, Ali, dan Edi kemudian melakukan kampanye dan pengerahan masa. Kami meneriakan hal yang sebenarnya sama yaitu pilih aku, kami menyuarakan hal yang sama yang intinya "karena aku lebih ... dari yang lain". Sebenarnya aku pesimis menghadapi masa kampanye ini. Aku lebih banyak diam dengan tatapan kosong. Sesekali Ali dan Edi mengajakku untuk berbicara dan sesekali aku memalingkan pandanganku yang kosong itu untuk berbicara dengan mereka.

Mereka Mendukungku

Malam terakhir LDK di Gunungsari aku bermaksud untuk tidak melanjutkannya. Dalam hati inilah yang terakhir untuk OSIS SMK Negeri 1 Batang. Aku terlalu lelah untuk menghadapi semuanya. Malam itu angin begitu terasa lebih dingin dari sebelumnya. Kedinginan angin yang berhembus ditambah kedinginnan hati yang sangat terasa.

Outbond Koordinasi

Setiap yang akan menjadi pengurus OSIS wajib mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan yang diadakan panitia. Aku telah berniat untuk tak mengikuti kegiatan. Aku mangkir di musholla SMK, kemudian mengirimkan pesan singkat aku berhenti. Mbak Kris kemudian menjemputku namun aku masih niatku untuk mengikuti LDK masih sedikit. Rudi Hartarto kemudian menyusul kami sambil bilang "cepat".

Menginap Untuk Map Pendaftaran

Aku masih ingat saat pendaftaran SMK depan lobi ada anak yang berjualan stopmap. Ternyata itu adalah pengurus pramuka yang sedang belatih wirausaha. Kali ini Mbak Kris dan Sutrisno menggagas untuk memanfaatkan peluang usaha untuk pemasukan kas pengurus OSIS. Stopmap SMK berawal dari usaha ini yang kemudian diambil alih sekolah hingga kini dijadikan satu dengan uang pendaftaran.

Arziska Retorika

Arziska Retorika, nama yang unik. Pertama kali mendengarnya aku mengira dia adalah seorang guru perempuan. Sekilas nama retorika merujuk kesebuah kalimat tanya tanpa membutuhkan jawaban. Arziska Retorika mulai aku kenal di kelas 10 SMK dan diperkuat sebagai Pembina Seksi Bidang PAKS dan Ekstrakurikuler Kesenian.

Kirab Budaya Salah Alamat

Tahun 2007 SMK Negeri 1 Batang diminta oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Batang untuk menyediakan siswa sebanyak 40 orang untuk dijadikan sebagai pembawa pusaka dalam Kirab Pusaka. Aku sebagai PAKS yang memiliki tugas mencari orang disuruh Pak Indriyo (Wakasek Bidang Kesiswaan). Olehnya aku hanya diberikan perintah mencari orang sebanyak 40 orang. Tanpa basa basi aku langsung mencarikannya. Aku mendapatkan siswa-siswi (20 putra dan 20 putri) sehingga jumlahnya 40.

PAKS 2

Kepanjangan dari PAKS adalah Presepsi, Apresiasi dan Kreasi Seni. Dimana semuanya tentang seni, dari mengekspresikan, menilai dan mengkreasikan seni. Di SMK organisasi yang berkonsentrasi terhadap seni adalah Ekstrakurikuler Kesenian. Disana aku memiliki ruang untuk menyetir Ekstrakurikuler ini.

Musuh Jadi Sarang

Inilah dunia baruku setelah menyelesaikan SMPku. Sekarang ini aku telah ada di bangku SMK. Aku memilih jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) yang sebenarnya bukanlah impianku untuk bergelut didalamnya. Aku sejak SMP ingin mendalami ilmu arsitek. Akan tetapi di daerah Kabupaten Batang tak ada SMK jurusan arsitek. Aku membayangkan jika TKJ itu mengajarkan desain juga, akhirnya aku memilih TKJ.

Selasa, 26 Maret 2013

Background Sterefoam

Minggu-Minggu terakhir di SMP aku beranikan diri menggambar layout panggung kemudian dengan berani masuk kedalam kepanitiaan perpisahan kelas 3. Memang benar aku tidak pernah mengikuti kepanitiaan atau struktur dalam acara yang dilaksanakan oleh OSIS. Aku terkenal diam saat kelas 7 hingga akhir kelas 9. Namun aku mencoba bahwa aku harus bisa meninggalkan sesuatu yang baik untuk SMP Negeri 1 Subah.

A+ Untuk Artikel Berita

Bahasa Indonesia sebelum tidak menarik sama sekali. Akupun sulit mencerna materi yang disampaikan oleh guru yang sering menyebut siswa yang tak konsen dengan "Kethek Ditulup". Namun ini beda seorang guru Bahasa Indonesia baru mengajar dengan menarik sehingga mudah dicerna. Lebih komunikatif dan mudah untuk diajak diskusi.

Paiman

Paiman, nama yang nyentrik seperti orangnya yang selalu menyisir rambutnya ke belakang. Rambutnya klimis seperti diberi minyak rambut yang berlebih. Dia adalah guru BK yang tegas untuk mendidik muridnya. Setiap anak yang telat masuk gerbang akan berhadapan dengannya untuk menyirami bunga. Aku pernah jadi terdakwanya untuk menyiram bunga. Aku juga pernah dikritik karena mainan ballpoint saat jam pelajarannya.

Bondo Nekat

Bondo Nekat atau lebih dikenal dengan istilah Bonek adalah budaya hancur yang datang dari suporter daerah Jawa Timuran. Di Batang juga telah lama mengenalnya. Bonek biasa beroperasi pada malam hari Jum'at Kliwon, malam konser musik, atau Minggu pagi. Mereka ingin bermain ke pusat keramaian dengan cara menumpang sebuah truk secara paksa. Menghentikan truk dengan mempertaruhkan diri di tengah jalan. Sasaran utamanya adalah truk sap-sapan yang digunakan untuk mengangkut sepeda motor dari pabriknya.

LT3, Camat Diberontak, Takut Minta Maaf

Setelah Regu Elang SMP Negeri 1 Subah mampu memposisikan diri ke posisi pertama di Jambore Ranting (LT2), kemudian regu kami mempersiapkan diri untuk menghadapi Lomba Tingkat 3. Kali ini kami mendapatkan pelatih dari Dewan Kerja Ranting. Kami bersama tim dari SMP Negeri 4 Subah yang sekarang menjadi SMP Negeri 3 Subah karena pemekaran Kecamatan Pecalungan, mewakili Ranting Subah di LT3.

Desainer Gapuro

Kini aku telah masuk dalam anggota regu Elang yang akan diikutkan dalam Jambore Ranting Subah. Akhir semester 2 kelas 7 itu dihabiskan untuk latihan kepramukaan 3 kali dalam seminggu. Pramuka SMP Negeri 1 Subah tergolong mandiri karena berlatih tanpa pelatih dari DKR Subah. Sedangkan sekolah lain dilatih DKR aktif yang kemudian menjadi panitia di Jambore. Kami berlatih teori kepramukaan kalau gak salah namanya tekspram, kemudian sandi-sandi Pramuka seperti morse, semaphore, sandi-sandi (rumput dan navigasi menggunakan benda-benda yang ada di sekitar), dan yang tidak lupa dari ciri khas SMP Negeri 1 Subah adalah gapuro.

Aku Terpilih Karena Tangguh

Sejak aku sukses mengkawal regu Scorpio meraih posisi tergiat 1, aku diajak untuk ikut dalam pelatihan Pramuka yang disiapkan untuk mengikuti Jambore Ranting yang dilaksanakan oleh Dewan Kerja Ranting Subah di Bumi Perkemahan Adinuso. Jambore yang memadukan Penggalang Pemula dan Rakit ini diikuti ratusan gugus depan dari berbagai sekolah di wilayah Ranting Subah.

Minggu, 24 Maret 2013

Pelukis Kubistik

Sejak SD aku suka dengan menggambar. Aku pernah bermimpi menjadi arsitek saat itu. Aku bertemu dengan guru yang bernama Pak Riyanto. Guru yang memiliki kumis tebal. Pak Riyanto adalah guru seni rupa di SMP Negeri 1 Subah. Beberapa tembok disekolah menjadi kanvas lukisannya. Pak Riyanto mengerti kemampuan menggambarku dari kelas 7. Ketika itulah aku diminta untuk mengikuti ekstrakurikulernya yang diadakan berbarengan dengan marching band, namun tak lebih dari 3 kali pertemuan kemudian terhenti.

D.I.A

D.I.A. adalah inisial yang unik dari seorang wanita kelahiran 21 Desember 1991. D.I.A inisial dari Desti Ika Aryanti, yaitu seorang wanita yang 1 kelas dari kelas 7 hingga 9 yang pernah menjadi istimewa walaupun saat itu mungkin cintaku hanyalah cinta monyet. Dia biasa aku panggil Desti, seperti intelegen aku kasih dia kode intelegen DIA21121991. Aku penuh khayal di film-film saat sebuah kode dapat disampaikan secara rahasia dan dapat dibaca dengan benar.

Jawara Grafik Fisika

Fisika, semasa SD aku tak pernah mengenal ilmu fisika. Aku hanya mengenal ilmu alam. Fisika dimana kita diajarkan pengetahuan perhitungan dari sebuah benda alam yang mengalami perubahan baik bentuk, tempat, dan suhu. Kelas 7 aku bertemu dengan seorang guru yang memiliki badan kecil dan berambut seperti Einstein, dia bernama Ibu Sih Amartani. Aku memanggilnya Bu Sih. Seorang yang begitu dekat ketika dia mengetahui kemampuanku dan orang pertama yang menyadari kemerosotanku dan langsung mempertanyakannya kepadaku. Aku waktu itu tak dapat menceritakan kepadanya. Mungkin cukup menjadi rahasiaku saat itu. Namun dalam autobiografiku ini akan kuceritakan semuanya.

Tergiat 1

Setelah aku bergelut sebagai Pimpinan Regu Elang di SD Negeri Sengon 03, aku berani menyatakan diri sebagai Pimpinan Regu saat Kemah Bakti OSIS - Pramuka Gudep SMP Negeri 1 Subah di depan teman-temanku yang belum lama kukenal. Aku yakin waktu itu bahwa aku mampu memimpin mereka semua. Sebenarnya aku sendiri belum tahu apa yang semestinya aku harus lakukan.

SMPKu Terhimpit Jati dan Lapangan

Setelah menyelesaikan sekolah dasarku, sebenarnya aku berniat untuk bersekolah di almamater kakak pertamaku yang bernama Karta di SMP Negeri 3 Batang. Yaitu SMP Percontohan di Kabupaten Batang yang menjadi favorit setiap orang yang tahu akan pendidikan. Namun orang tuaku tak tega karena aku sering sakit-sakitan ketika capek. Maklum jarak antara rumahku dan SMP itu cukup jauh sekitar 20km. Akhirnya aku dipilihkan bersekolah di SMP Negeri 1 Subah yang hanya berjarak 4km dan bisa ditempuh sekitar 15 menit.

Persendian Tangan Yang Terpelintir

Jiwa Sang Petualangku telah ada sejak aku masih kecil. Alam telah kuanggap sebagai teman. Semua yang baru menjadi perhatian bagiku. Memang benar aku suka hal baru. Sesuatu yang belum pernah kulihat itulah yang menarik perhatian hingga aku belajar dari sesuatu itu.