Sabtu, 27 April 2013

Rizky Kurniawan (Alm.)

Rizky Kurniawan, dialah sosok yang pertama kali kukenal sebagai teman sejak sebelum masuk TK Kuncup Mekar. Dia adalah teman terbaikku hingga awal tahun ketiga di bangku SMK. Meskipun aku dan dia tidak bersama lagi sejak lulus SMP. Rumahku dan dia hanya dibatasi sebuah tembok sehingga aku sering bermain dengannya. Kadang aku memanjat tembok untuk melihat dia.


Sebelum aku masuk TK, aku sering bermain di rumahnya. Saat itu rumahnya masih berlantaikan tanah. Di pojok rumah depannya ada lubang kecil. Kami bermain di depan rumah memainkan mainan kecil, aku sudah lupa permainan apa saat itu. Yang aku ingat adalah aku disangka menghilangkan mainannya dan dia menyuruhku untuk pulang karnanya. Akan tetapi dia sadar kalau mainannya hanya terselip di lubang yang ada didepan rumahnya, kemudian dia mengajakku untuk bermain lagi.

Aku dan dia sejak TK hingga SMP sekolah bersama. TK Kuncup Mekar, SDN Sengon 03, dan SMP N 1 Subah. Aku melanjutkan di SMK N 1 Batang, sedangkan dia di SMK Yapenda Pekalongan.

Aku dan dia sering bermain bersama. Kadang kita mandi di waktu yang sama di kamar mandi masing-masing yang dibatasi tembok. Kami bersahutan gembar-gembor. Diantara aku dan dia adalah orang super iseng, kami sering menirukan perkataan satu sama lain hingga salah satu dari kita merasa jengkel karnanya. Aku sering memanjat tembok rumahku untuk melihat dan berbicara dengannya.

Pada saat SD aku sering disandingkan dengan dia oleh ibunya. Dia percaya bahwa jika aku duduk dengannya dia akan juga dapat belajar dengan baik. Ibunya juga pernah menyuruhku ketika aku berangkat mengaji di TPQ Raudhatul Jannah, aku disuruh untuk mengajaknya. Ibunya sangat percaya denganku bukan saja ibunya tapi keluarganya. Saking dekatnya dengan keluarganya aku dipanggil Bacoang. Nama Cina yang sampai sekarang aku merindukan panggilan itu. Panggilan itu menghilang sejak Rizki meninggal.

Aku dan Rizki sering mendapatkan posisi 3 besar di SD. Kami berkompetisi. Di kelas 5 aku dipercaya memberi pelajaran IPA sedangkan ia mendapatkan pelajaran MTK. Aku dan dia juga pernah mawakili lomba mata pelajaran di SD induk, SDN Subah 01. Hingga aku dan dia lulus dari SD aku dan dia mendapatkan peringkat 3 besar.

Di jaman SMP aku masih bersama dengannya. Saat itu dia mulai berpacaran dengan Mei. Aku tak secara langsung diajari mengenal wanita. Aku belajar cara menulis surat cinta. Saat itu aku pernah ngomong yang sebenarnya aku tak perlu mengomongkannya kepada Mei. Hingga mereka putus karna salah ngomongku. Aku takut sahabatku ini akan marah padaku, akan tetapi dia hanya tersenyum padaku. Dia benar-benar menganggap aku sahabatnya yang belum tahu masalah wanita.

Aku, dia, bersama gengnya sering main ke Limpung untuk jalan-jalan. Di sana telah banyak swalayan dan toko besar dibandingkan di Subah saat itu. Kami sering mencari minuman hijau bermerk Green Sand non alkohol. Namun saat pembelian yang kedua kalinya kami sempat salah ambil yang beralkohol. Kami sempat pusing saat itu. Sejak itu kami dapat membedakan minuman yang beralkohol dan tidak sehingga kami dapat menghindarinya.

Tangannya sempat retak ketika dia bermain sepak bola. Namun begitu anehnya, saat dia belum sembuh total dia ikut untuk bonek truk untuk menuju ke Kota Batang karna ada konser musik. Saat itu dia tak merasakan sakitnya itulah salah satu yang sifat baiknya.

Saat menjelang lulus SMP, dia terkena usus buntu dan harus dioperasi untuk pengangkatan usus buntu. Band yang digarap dengan beberapa temannya seperti Alex, Induk, dan lainnya itu kehilangan vokalis saat perpisahan SMP. Namun mereka tetap solid dengan pergengannya.

SMK aku sudah tidak satu dengan sekolahnya. Aku lebih banyak kegiatan di sekolah. Tidak banyak waktu aku bertemu dengannya. Sesekali aku bertemu ketika pagi hari berangkat sekolah. Akhir pertemuan itu adalah ketika aku belum OJT di Kartasura. Setelah aku berangkat ke Kartasura aku tak pernah kembali ketemu dengannya. Mendapat kabar duka itupun aku tak dapat hadir dipemakamannya. Banyak kesalahan yang aku buat kepadanya dan aku belum sempat mengucapkan maaf dan terimakasih untuk semuannya. Selamat jalan kawan, semoga kamu diterima disisi Nya.