Jumat, 26 April 2013

Penyulap Lapangan Basket

Musim penghujan awal 2009 adalah penggugah hati. Aku prihatin melihat lapangan yang selalu becek dengan genangan air hujan yang tak mengalir. Lapangan basket SMK N 1 Batang memiliki ketinggian yang lebih rendah dari sekitarnya. Got-got pembuangan air dari talang atap pun lebih tinggi daripada lapangan. Di bagian selatan sejajar dibawah ring menjadi jalan sepeda motor untuk menuju ke lapangan. Memang benar ini harus dilaporkan kepada Kepala Sekolah. Namun aku berpikir agar aku melaporkan dengan membawa kabar baik juga.

Sore hari usai hujan lebat aku sedikit termenung dengan lapangan yang digenangi air itu. Sedikit tanah lumpur di sisi - sisi lapangan tertinggal dan kadang licin. Aku berpikir apa yang bisa aku lakukan saat itu. Aku fokus dengan beton bekas bak adonan semen yang masih tertinggal tebal.

Sugiharto adalah sahabat setia dan bersama Muh Syafiudin mereka selalu menyempatkan datang ke SMK N 1 Batang setelah OJT di Disnakertrans Kab. Batang untuk menjenguk aku yang belum OJT karena waktu itu OJT TKJ jatuh di bulan Juni, Juli, dan Agustus. 

Saat itu juga SMK N 1 Batang sedang melakukan renovasi gedung. Saat aku berjalan di daerah gedung yang direnovasi aku menemukan bodem besar yang digunakan tukang untuk menghancurkan tembok yang akan dirubuhkan. Aku berpikir mungkin dengan ini aku bisa membuat lubang aliran air di sebelah timur perpustakaan.

Sugiharto dan Muh Syafiudin saya suruh membantu membuka aliran disisi timur lapangan dengan menggali tanah menggunakan cangkul. Sedang aku membodem beton hingga hancur. Sesekali kami bergantian karna bodem itu berat sekitar 5 kg. Ternyata usaha itu berhasil. Air dapat mengalir dan kami berhasil membuat aliran besar di selatan Gedung Perpustakaan.

Selang beberapa Minggu dari usaha itu, operator yang pernah mengadakan lomba member datang untuk mengajak lomba Lukis Branding. Mereka akan memodali Rp. 500.000,- untuk bahannya dan menawarkan hadiah yang cukup besar. Aku berpikir kalo OSIS membutuhkan dana untuk pengadaan microphone untuk upacara, stand microphone untuk upacara, dan kipas angin ruangan yang saat itu masih pengap karena ventilasi yang tak terbuka.

Dengan 2 tujuan itu yaitu memberi kabar baik kepada Kepala SMK N 1 Batang dan dana untuk pengadaan keperluan perlengkapan akhirnya saya mengambil keputusan untuk mengikuti perlombaan lukis langan. Aku memilih lapangan sebagai objek kanvas lukisan. Aku berpikir kala itu setidaknya disamping kami memperbaiki lapangan kami juga berlomba untuk menjadi juara branding saat itu.

Sekitar hampir 1 bulan kami memperbaiki lapangan dengan menyemen lapangan yang berlobang, membuat got aliran air di selatan dan barat lapangan, menutup jalur sepeda motor kemudian dialihkan di samping gundukan yang ada di depan Aula (Waktu itu aula sedang melakukan pembangunan atap kedua setelah ambruk), membuat garis lapangan, mengecat lapangan, dan melukis lapangan. Semuanya kami kerjakan tak lebih dari 7 orang sebagai aktor utamanya, yaitu aku, Sugiharto, Muh. Syafiudin, M. Pujiono, Reza Maulidarrahman, Han Muqqorobin dan Amat Abidin.

Lapangan sengaja kami tutup agar tidak dilewati karena masih dicat. Dan hal yang paling membuat gerang adalah ketika masih basah semuanya luntur. Kami mengejar deadline dengan cara mengecat hingga malam hari saat cuaca telah tenang. Kami menggunakan lampu neon dan terpal untuk melindungi cat utamanya agar tetap kering. Hal ini berulang bermalam-malam hingga semuanya hampir selesai.

Pada suatu hari kami juga menyaksikan Gerhana Matahari cincin. Di tengah lapangan sambil mengecat kami sempat melihat matahari itu sejajar garis lurus dengan bulan. Dan seumur hidup aku baru melihat tontonan langka yang diatur oleh Allah SWT untuk alam ciptaannya.

Suatu hari kami juga mendapatkan bantuan dari Sutrisno (Mantan Ketua OSIS) dan kawan-kawannya karena mereka gemas dengan pekerjaan kami yang tak kunjung usai. Waktu itu adalah saat-saat persiapan UAN bagi mereka. Seperti biasa kelas 12 mendapatkan jam tambahan untuk pemantapan materi UAN. Namun saat itu mereka kosong sehingga menyempatkan diri untuk membantu kami yang sedang mengecat.

Hari terakhir penilaian, kami belum menyelesaikan ring dan bulatan kecil 2 point. Akhirnya kami meminta ijin untuk melanjutkan pekerjaan kami. Kali ini sebagian besar Pengurus OSIS dan Ekstrakurikuler Olahraga membantu kami. Sehingga pekerjaan begi cepat rampung.

Sore harinya tim penilai datang. Dengan sedikit kepura-puraan kami mengerjakan pada saat penilaian. Trik agar mendapatkan dispensasi nilai karena musim hujan. Saat itu aku sempat berbicara kepada penilai yang kebetulan sedikit kenal karna kegiatan sebelumnya.

Pengumuman tiba, kami diboyong di sebuah kafe di dekat Sri Ratu. Di sana kami diumumkan mendapat juara 2 lukis Branding. Kami berhasil mencukupi kebutuhan operasional dan perlengkapan OSIS saat itu.

Setelah hari pengumuman itu aku beranikan diri menghadap Pak Gito sebagai Kepala Sekolah untuk memberi kabar baik. Aku memaparkan review dan menyampaikan suara teman-teman tentang fasilitas sekolah saat itu. Diantaranya tentang Jalanan menuju Parkir yang kadang becek, masalah lapangan, taman, dan pendukung kegiatan siswa. Memang benar tidak eitis jika menyampaikannya langsung kepada Kepala Sekolah akan tetapi ini harus disampaikannya agar semuanya dapat dilakukan perubahan secepatnya. Kenyamanan belajar dan berlatih adalah faktor pendukung untuk berprestasi.

Tak lama kemudian Beliau mengabulkan permintaan Siswanya. Secara bertahap fasilitas-fasilitas itu dibenahi. Terimakasih untuk semua yang telah bergotongroyong untuk memperbaiki lapangan, membantu merubah pandangan yang tak pasti menjadi pasti, dan terimakasih kepada Pak Gito yang telah mendengarkan dan melakukan perubahan untuk kami siswa SMK N 1 Batang.


Setelah dibersihkan dan digaris

Saat dibersihkan dan digaris

Saat digaris

Saat akan selesai